SELAMAT IDUL ADHA.
01 SEPTEMBER 2017.
Aku ingin bercerita secara lengkap tapi tidak dalam post ini. Hari Idul Adha seharusnya hari yang bahagia, Aku tetap bahagia tapi tidak seperti tahun sebelumnya. Bukan karena Aku keluar dari kantor tempatku bekerja, tentu Saja bukan. Aku malah bahagia karena aku tidak terlibat dalam hal yang Syubhat.
Kalian tahu rasanya ditolak. Aku ditolak sebuah beasiswa yang kuharapkan. Iya Aku lolos wawancara. Aku telah mengalahkan 6000-8000 orang dinegeri ini. Tapi Aku belum bisa mengalahkan 160 yang lain. Sedih ? Masak gitu aja sedih. No. Nyatanya ada beasiswa lain yang datang, apakah Aku senang? Tentu saja Aku senang. Tapi apalah daya jika beasiswa tersebut parcial. Bagaimana Aku harus hidup disana? Makan apa? Kerja? Bahasa saja berbeda. Walaupun bahasa inggris perkuliahanku. Tapi bekerja? Harus menggunakan bahasa setempat. Bahasa alien yang tak pernah kudengar.
-start-
"Sedih gitu aja sedih. Cuma ditolak beasiswa kecil?"
"Aku dapat job dan dateline H-1 charger rusak."
"Masak gitu doank sedih?"
"Aku merugi. Dan bilang gitu aja sedih?"
"Rugi itu resiko pekerjaan bung".
"Sahabatku satu-satunya meninggal dunia. "
"Itu baru sedih berturun-turun. Tapi dia kan cuma teman?"
"Dia bukan sekedar teman. Dia sahabat yang pernah aku bilang. Jangan panggil aku sahabat manusia cuma ada sebutan teman gak lebih dan Aku tidak melakukan hal yang baik diakhir hidupnya dan aku belum menepati janjiku padanya"
"Udah sabar bro!"
"sabar-sabar. Saat hari itu juga Adikku Sakit dan aku benar-benar shock berturut-turut"
"Maafkan aku bro ternyata engkau mengalami masa yang cukup sulit"
"Iya aku maafkan. Mari kita rayakan sama-sama idul adha dalam sebuah harapan yang baik untuk masa depan seluruh umat manusia"
-end-
Selamat idul Adha semuanya. Mohon maaf apabila ada kata yang kurang berkenan semua terjadi secepat kilat dan tiada terduga. Aku kehilangan seorang sahabat dia bernama Gali. Aku tidak tahu diterima atau tidak doaku. Meskipun tidak termasuk 3 amalan. Tapi semuanya hanya tuhan yang tahu.
Terimakasih
