Ini adalah cerita keluarga saya. hari ini, hari dimana Saya menulis tulisan ini, 20 januari 2015. adik Saya sedang melakukan pemotretan foto ijazah. Saya berharap mereka itu sadar.
adik saya adalah seorang muslimah, dan dia ingin mempertahankan jilbab pada foto ijazah tersebut, akan tetapi pihak sekolah mengancam dan mengatakan harus membuat surat pernyataan berMATERAI. bahkan mengatakan tidak akan bisa membuat paspor dengan foto jilbab, (mungkin yang bilang adalah orang yang gak pernah buat paspor dan sok-sokan ngerti paspor), dan yang paling mengerikan mereka bilang susah dapat kerjaan. (ini makin ngaco, kampus saya foto ijazahnya pakai jilbab untuk yang cewek, apakah mereka tidak ada yang diterima kerja? banyak yang sukses kali). lagian adek saya mau kuliah S1, g langsung kerja. yg di pakai ya ijazah S1.
karena adik Saya sedang tidak enak badan dan takut serta tertekan dengan semua itu, akhirnya dia melepaskannya. seandainya Saya dirumah pasti akan Saya datangi sekolah tersebut, dan Saya buatkan surat bermaterai. bahkan keesokan harinya Saya meminta untuk foto lagi, dan katanya itu gak bisa,
Mengingat peraturan yang berlaku di Indonesia hal itu termasuk diskriminasi. (walaupun ada yang merasa tidak karena buat surat itu gampang, aneh) dan sekolah tersebut berarti melanggar Hak Asasi Manusia serta meremehkan SE Depdiknas 1177/C/PP/2002. Dalam SE tersebut Depdiknas memperkenankan siswi mengenakan jilbab dalam semua tahapan pendidikan mulai dari foto penerimaan siswa baru, foto rapor, foto STTB dan foto daftar nilai, termasuk foto untuk Ujian Nasional.
ini ada beberapa percakapan Saya dengan seorang yang gak mempermasalahkan. hahaha
INI SALAH SATUNYA.
Percakapa masih berlanjut
kalau alasannya adalah beberapa institut melarang penggunaan jilbab, maka sekali lagi sekolah tersebut gaptek. padahal untuk universitas sudah ada ketentuan SE 1928/D/C/2002. hal ini juga pernah terjadi sekali di Universitas Indonesia, cukup lama, dan langsung dicabut. tapi di MAN Gresik 1 dan beberapa sekolah lainnya tidak belajar dari pengalaman UI. ( cerita UI baca disini). atau contoh dari SMA Muhammadiyah yang dituntut oleh orang tua wali. hingga akhirnya mengetahui SE tersebut. Sayangnya ditempat Saya banyak berpikir, toh hanya di ijazah saja. (tapi tetap tersebarkan).
ini ada komen dari pak Hakim (hakim beneran dipengadilan)
apakah layak sebuah sekolah MADRASAH ALIYAH NEGERI GRESIK 1. sebuah sekolah ISLAM, yang berniat mencerdaskan bangsa melakukan hal itu. melanggar Surat edaran berarti melanggar dan melecehkan surat edaran yang merupakan peraturan dinegara indonesia, selain itu melarang seorang siswa mempertahankan jilbab merupakan pelanggaran terhadap syariatnya.
benarkah ada peraturan yang melarang penggunaan jilbab di Indonesia? apakah ini negara eropa yang melarang penggunaan jilbab? ataukah hedonisme merupakan dasar dari MAN Gresik 1? Islami, apa iya?
Saya punya cerita lain dari kakak Saya, sekitar tahun 2009. kakak Saya juga mengalami hal yang sama yaitu dilarang menggunakan jilbab, kali ini dari sekolah yang berbeda yaitu MA Assa'adah. sekolah islam yang juga bertetangga dengan MAN Gresik 1, bahkan sekolah ini adalah sekolah yang berbasis pesantren. mental kakak Saya yang ini lebih kuat, hingga terjadi cerita tangisan, dan akhirnya dengan perjuangan sekuat tenaga, kakak Saya tersebut menjadi satu-satunya siswa yang menggenakan jilbab pada foto ijazah.
Sedangkan ini tanggapan teman-teman Saya. bukti dari sekolah lain membolehkan.
kemudian ada beberapa juga yang menanyakan kebijakan ini.
dua-duanya sekolah islami, beginikah ulah pihak yang berkekuata palsu,
dari banyaknya teman yang berkomentar, hanya satu yang tetap mendukung utuk melarang, walaupun argumennya lemah. sedangkan yang lainnya membuktikan bahwa jilbab gak masalah dalam foto ijazah. wahai pengurus MAN Gresik 1, mau bukti apalagi? teman-teman saya itu bukan hanya sekitaran jawa timur. tapi juga luar jawa. masihkah akan menutup mata?
Saya pernah sekolah disana dan Saya berterimakasih atas ilmu dan pembelajaran yang Saya dapatkan. namun ini juga berlangsung bertahun-tahun dan Saya hanya membela hak-hak mereka yang berjilbab atau berhijab atau berkerudung. mohon maaf apabila, kurang berkenan tanpa bermaksud meremehkan.
Salam,
update:
adik saya adalah seorang muslimah, dan dia ingin mempertahankan jilbab pada foto ijazah tersebut, akan tetapi pihak sekolah mengancam dan mengatakan harus membuat surat pernyataan berMATERAI. bahkan mengatakan tidak akan bisa membuat paspor dengan foto jilbab, (mungkin yang bilang adalah orang yang gak pernah buat paspor dan sok-sokan ngerti paspor), dan yang paling mengerikan mereka bilang susah dapat kerjaan. (ini makin ngaco, kampus saya foto ijazahnya pakai jilbab untuk yang cewek, apakah mereka tidak ada yang diterima kerja? banyak yang sukses kali). lagian adek saya mau kuliah S1, g langsung kerja. yg di pakai ya ijazah S1.
Dibilangi kek gitu...! (gila) |
Mengingat peraturan yang berlaku di Indonesia hal itu termasuk diskriminasi. (walaupun ada yang merasa tidak karena buat surat itu gampang, aneh) dan sekolah tersebut berarti melanggar Hak Asasi Manusia serta meremehkan SE Depdiknas 1177/C/PP/2002. Dalam SE tersebut Depdiknas memperkenankan siswi mengenakan jilbab dalam semua tahapan pendidikan mulai dari foto penerimaan siswa baru, foto rapor, foto STTB dan foto daftar nilai, termasuk foto untuk Ujian Nasional.
ini ada beberapa percakapan Saya dengan seorang yang gak mempermasalahkan. hahaha
Sekolah mbaknya ternyata jadul juga. |
baru juga punya teman dikit. teman Saya banyak, dan mereka merasa diskriminasi |
INI SALAH SATUNYA.
"satu jepret tapi disebarkan" ."saya gak mau lah" bukti kalau muslimah juga punya hak. |
ternyata mbak.e gagal paham, dan kurang baca. |
ini ada komen dari pak Hakim (hakim beneran dipengadilan)
mau dibiarkan? ya harus di lawan dong...! ngelihat kesalahan kok cuma dilihat |
apakah layak sebuah sekolah MADRASAH ALIYAH NEGERI GRESIK 1. sebuah sekolah ISLAM, yang berniat mencerdaskan bangsa melakukan hal itu. melanggar Surat edaran berarti melanggar dan melecehkan surat edaran yang merupakan peraturan dinegara indonesia, selain itu melarang seorang siswa mempertahankan jilbab merupakan pelanggaran terhadap syariatnya.
benarkah ada peraturan yang melarang penggunaan jilbab di Indonesia? apakah ini negara eropa yang melarang penggunaan jilbab? ataukah hedonisme merupakan dasar dari MAN Gresik 1? Islami, apa iya?
Saya punya cerita lain dari kakak Saya, sekitar tahun 2009. kakak Saya juga mengalami hal yang sama yaitu dilarang menggunakan jilbab, kali ini dari sekolah yang berbeda yaitu MA Assa'adah. sekolah islam yang juga bertetangga dengan MAN Gresik 1, bahkan sekolah ini adalah sekolah yang berbasis pesantren. mental kakak Saya yang ini lebih kuat, hingga terjadi cerita tangisan, dan akhirnya dengan perjuangan sekuat tenaga, kakak Saya tersebut menjadi satu-satunya siswa yang menggenakan jilbab pada foto ijazah.
tanggapan kakak Saya
|
ini SMK loh, malahan diwajibkan, eh yang MAN dilarang. |
sekolaku yang dulu bukanlah yang sekarang, dulu dilarang sekarang diwajibkan. |
ini tangerang loh, dekat jakarta, eh MAN yang disitu kagak boleh |
berarti sekolahnya kuno dan kolot gitu ya...! |
gak diterima institusi? eh. ini sampe S2 pake jilbab loh, gak masalah. |
yang bilang gak bisa diterima di institut, emang norak. |
dua-duanya sekolah islami, beginikah ulah pihak yang berkekuata palsu,
dari banyaknya teman yang berkomentar, hanya satu yang tetap mendukung utuk melarang, walaupun argumennya lemah. sedangkan yang lainnya membuktikan bahwa jilbab gak masalah dalam foto ijazah. wahai pengurus MAN Gresik 1, mau bukti apalagi? teman-teman saya itu bukan hanya sekitaran jawa timur. tapi juga luar jawa. masihkah akan menutup mata?
Saya pernah sekolah disana dan Saya berterimakasih atas ilmu dan pembelajaran yang Saya dapatkan. namun ini juga berlangsung bertahun-tahun dan Saya hanya membela hak-hak mereka yang berjilbab atau berhijab atau berkerudung. mohon maaf apabila, kurang berkenan tanpa bermaksud meremehkan.
Salam,
update:
UPDATE:
Maaf semuanya sudah 2 tahun berlalu ternyata, maaf Karena Saya tidak pernah berkunjung ke kompasiana, untuk menjelasakan bagian terakhir dari hasil ini. (tampilan kompasiana cukup membingungkan bagi Saya).
Oke, Jadi Saya membuat tulisan disini karena setelah Saya menulis diblog tidak ada yang memperhatikan. Dan setelah Saya tuliskan disini barulah pihak sekolah memanggil Saya.
Maaf disini saya pake nada curhatan.
permasalahan.
1. Pengumuman adanya foto ijazah adalah 1/2 minggu sebelumya, sedangkan pengumuman pembuata surat bermaterai adalah hari H. (seingat Saya begitu, tapi pihak sekolah bilang pengumuman ada foto itu pada hari H, *Karena saya tahu adanya pengambilan foto ijazah ini sebelum Saya berangkat PKL)
2. Sosialisasi yang tidak pernah ada, atau mungkin cara berkomunikasi yang kurang baik.
3. Perlakuan/perkataan yang tidak enak aja saat menjelaskan pembuatan surat bermaterai, kalau kata adik Saya adalah oknum guru, tapi kalau kata pihak sekolah adalah salah satu anggota Komite )
4. Permintaan surat pernyataan bermaterai dadakan, tapi bahkan formnya saja tidak ada.
5. Sebenarnya sih Saya gak suka ada surat pernyataan bermaterai diakhir begini, kenapa gak ditaruh disurat pernyataan bermaterai yang ada di awal masuk pendaftaran aja sih
Setelah Diskusi
2 hari.
Hari pertama.
Saya bertemu dengan 4 orang, yang 1 netral yang 3 sangat-sangat wow, Jadi mereka baca keras-keras tulisan ini didepan Saya, ibaratnya kalau dalam sebuah blog curhatan, tulisan utama nya adalah yang tanpa tanda kurung, terus komentar nya itu yang ada di dalam kurung. Kayak yang saya tulis ini sih. Membacanya dengan nada yang wow sangat-sangat ramah (kalian tahu yang Saya maksud).
Intinya semuanya salah Gue (hahaha pake gue). Ngapain gue nulis ginian, gak penting, cuma foto gitu doang aja pake nulis ginian (tolong ya. /red .please), kamu tidak berpendidikan (owh... ). Saya nggak bisa ngomongkan kalau bertemu dengan sosok seperti itu. Akhirnya apa yang terjadi?, Saya yang harus minta maaf, (What!).
Hari Kedua balik lah ke Sekolah.
Bertemu bapak kepala sekolah dan salah seorang perwakilan lagi. Lebih tenang,
Oke poin:
1. Pengumuman foto ijazah seharusnya dilakukan tidak dadakan, termasuk penjelasan/ sosialisasi pemakaian surat bermaterai.
2. Sosialisasi mengenai surat berjilbab untuk foto ijazah.
3. Pihak sekolah minta maaf karena perlakuan dari seorang oknum guru/ komite yang kurang baik saat menjelaskan surat brmaterai saat itu.
(tapi minta maafnya sama Saya aja. Eh?)
4. Saya meminta form pernyataan surat berjilbab disediakan oleh sekolah.
(sebenarnya saya meminta websitenya diupdate, termasuk pernyataan surat bermaterai disediakan aja disana, tapi pihak sekolah sepertinya enggak mau ya. Selalu bilang “website itu sudah ada yang mengelola” walau kenyataannya seperti tidak ada isinya, bahakan saat itu, gak ada isi yang jelas dan gak user friendly lah ya, dibuka dihp aja gak bisa.
5. Waktu itu Saya meminta ditiadakan atau semuanya aja sekalian buat surat bermaterai. Berjalan alot. Dan akhirnya. Ya enggak mungkin lah Saya berdebat masalah ini, karena bakalan lama. Ka saat itu Saya masih emosi (oh iya mengenai surat bermatera untuk berjilbabidiadakan saat di awal masuk sekolah, baru muncul setelah selesai dari sekolah, ya jadi gak ada diponi ini).
Oh iya terakhir pihak sekolah minta maaf sih ke Saya. Karena kejadian ini, walaupun sepertinya biar Saya segera pulang. Tapi yang pentingkan mereka mminta maaf (kayak hari ke satu, Saya minta maaf biar bisa cepat pergi dari perkataan “kamu tidak berpendidikan.
Apakah banyak yang berkomentar dinawah? Saya tidak tau karena Saya belum baca, maaf ya!. Juga Saya kurang bisa mengerti fitur-fitur di kompasiana.
Megenai apakah poin-poin diatas benar-benar diterapkan? Ya Saya tidak tau.
(Maaf bila ada salah kata, maaf bila tulisan ini tidak jelas, maaf bila Saya tidak berpendididkan, Maaf bila Saya buat judul yang sangat genting, maaf bila bahasanya kurang berkenan. Maaf juga buat pihak sekolah karena pertemuan hari ke satu Saya tulis disini, terimaskasih atas permintaan maafnya hari itu . Nb. Sebenarnya Saya ingin menulis tanpa ada kata yang bernada kurang enak, tapi sepertinya Saya memang tidak berbakat untuk menulis sesuatu yang seperti ini, karena Saya pasti terbawa suasana).
Akhir tulisan “Terimakasih”.
dafar ke UPI bebas lah foto berjilbab atau gak.... kalau se gresik kaya gitu semua ya repot ya mas
ReplyDelete@bagus, untuk penerimaan universitas, memang boleh kok. untuk kasus sekolah yang diatas, sebenarnya boleh, tapi pakai materai, sayangnya, pemberitahuannya dihari H, dan siswa harus tanya dulu baru mereka menjawab, terkesan rahasia gitu. (waktu saya ke sana).
ReplyDeleteSesuatu yang baik perlu di perjuangkan, seperti halnya pusat grosir jilbab di gresik
ReplyDelete