adv

The bullshit story of Kerja kelompok

The bullshit story of Kerja kelompok

Kasar bukan...! Saya memang memiliki acuh tak acuh pada sebuah tugas, tapi entah. walaupun saya acuh tak acuh. tapi Saya tetap mempunyai standar yang tinggi dalam kata minimal dari hasil sebuah tugas. Entah mungkin Saya terlalu sombong, atau mereka yang tidak memiliki standar yang cukup tinggi. Sehingga bikin Saya makan hati dan ingin mengunyah mereka semua.

Saya benci tinggal di Indonesia, Saya benci jam karet

Seberapa marakah dunia ini kepada Saya. Sepertinya memang benar Indonesia tidak akan menjadi negara maju, karena keterlambatan mereka tidak dapat di tooleransi dalam kata menit. Tapi harus dalam jam. Apabila mengambil contoh maka Saya mencintai anak-anak hang tuah, begitu tepat waktu, begitu indahnya dunia.

Krik-krik. Kalian hadir disini...?

Mungkin apabila tugas SMA Saya masih maklum ketika berkumpul ada anak yang kurang pintar dan anak pintar, hingga akhirnya yang pintar ngerjain dan dibantu oleh yang kurang pintar. Bahkan dalam kasus Saya dulu, mereka tetap menulis walau hasilnya tidak cukup baik.

Sedangkan ini perguruan tinggi, dan walaupun dibagi secara detailpun hasilnya cukup busuk.
“Saya ngantuk, kerjain dirumah aja y...!”
“Saya lagi cari materi tapi susah”-padahal dengan mudah Saya dapat menemukan.
“gak bawa laptop, baterai habis”
“saya sudah selesai” -sudah apa? selesai COPAS tuntas.


Ketika Survey. 

“Ayo ini dibagi aja ya...! Kamu utara , kamu selata, barat, dan kamu timur” atau “langsung barenga aja?” itu kata Saya.
“bareng aja” seru mereka kurang kompak.

Akhirnya berangkatlah bersama, ketika ditengah jalan
“seharusnya dibagi aja ini tadi, biar cepet”.
“kalian kan udah Saya tawari”, Saya mulai kesel “ok. Kalo gitu Kita bagi. Tapi menurut kalian sekilas survey tadi, pendapat kalian seperti apa?”
“Apanya?”
“Saya bingung, sebenarnya yang disurvey ini apa?”
Ketika mendengarnya maka Saya ingin berkata “WHATTTTT..!
Terkutuklah engkau yang berucap seperti itu”
apa kalian tidak tahu materi kita itu apa. Atau kalian memang tidak memiliki otak, sumpah rasnaya pengen marah-marah.

Ketika dibagikan tugasnya dirumah

“Ayo cepet bagiin pembagian materinya”.

Rasanya Saya ingin mengutuk orang yang mengucap itu. Kalian pikir gampang gitu bagian materi.
Judul udah saya buat, baru saya mau berpikir nanti literaturnya apa aja, dan Kalian minta langsung di bagi. “BODOH SEKALI ENGKAU”

Ketika udah di bagi.

“Oke kamu bagian deskrpsi sejarah ini dan buat detailnya juga. Terus tambahin gambar dari google map.” Kata Saya dengan senyum terbaik

“Jadi tugas ku cuma nyari google map aja kan...!”

“WHATTT. Kamu gak baca DESKRIPSI SEJARAH DAN BUAT DETAILNYA. Bukan cuma GOOGLE MAP AJA...!

2 Responses to "The bullshit story of Kerja kelompok"

  1. hahahahaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa

    ReplyDelete
  2. hihihihiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii... lapo far..??

    ReplyDelete

Mhd_Tama. Powered by Blogger.

hayo...! nguntit.

PENGANTAR

BLOG INI MEMANG TIDAK SEKEREN DAN SEBERKUALITAS BLOG TEMAN-TEMAN SAYA. DENGAN ARTIKEL MENARIK DAN DESAIN YANG MEMUKAU.

KARENA INI ADALAH SAYA. SEMUA TENTANG SAYA.

Leboun-Kabe

berjalan

buku harian? saya mulai menulisnya sejak smp. saat itu ada yang memberi saran seperti itu.

walau saya cowok, tak masalahkan..!

Yang Lalu

Apakah saya tidak boleh kecewa dengan hasil yang saya dapatkan. setelah saya gagal berulang kali.?

PESAN

Maaf. akan Saya abaikan semua mimpi dan ambisi selama ini. dan itu merupakan keputusan yang tidak memerlukan persetujuan dari kalian

Sekarang

Saya begitu benci Arsitektur. begitupun Interior.

saya tidak akan ikut sayembara. saya tidak akan mencari IP, saya juga pasrah dengan tugas saya.

Hari yang lalu

Saya menjalani dunia yang tidak saya sukai. dunia dimana saya kehilangan jiwa saya.

tetapi saya selalu membanggakan dunia itu agar saya tidak terlihat menyedihkan. # dunia arsitektur.

Situasi

Ada yang sms, dataaang, ngomel dan tidak melakukan apa-apa.

abaikan saja sms geje, sebenarnya datang pun enggan. ngomel?? bingung dengan situasi yang ada aja. tidak melakukan apa-apa. ya seperti alasan sebelumnya.

yang terakhir. memang situ siapa?