It is not joke . I am say in the universe language.
Oke ini sebuah kejadian dimana saya ingin menuliskannya disini. Sebuah budaya tawar menawar. Antara kompromi dengan pengalihan perhatian... yaitu sebuah modus penipuan
"Seorang mahasiswa arsitektur yang merupakan saya sendiri melalui perjalanan pulang naik bus menuju surabaya.
"Seorang mahasiswa arsitektur yang merupakan saya sendiri melalui perjalanan pulang naik bus menuju surabaya.
awal perjalanan, seperti biasa, tidak ada perasaan yang aneh. semuanya normal. dapat tempat duduk walau berdesakan dan dikelilingi penjual yang berlalu lalang. entah penjual koran ataupun "MIJON, MIJON, MIJON" ya. benar pedagang asongan. yang entah kenapa gak bisa nyebut merek minuman yang dijualnya dengan benar.
Setelah beberapa menit, akhirnya bus pun melaju. suasana masih ramai. kanan kiri depan belakang ngobrol. Sesekali mahasiswa arsitektur itu ikut nguping. (sorry). tertawa-tawa sendiri mendengar gosip yang bermacam-macam sampai terlelap menuju alam mimpi.
"Pasuruan, Pasuruan, terminal kota baru" samar-samar sang mahasiswa mulai tersadar dari mimpi indahnya oleh suara Kernet yang melengking indah."pak Suraaya ya...!" suara cewek yang memakai baju seksi datang bak artis melenggang masuk. nggak nyadar kali kalo dia bakal jadi korban penipuan. dia duduk di belakangku.
"Pasuruan, Pasuruan, terminal kota baru" samar-samar sang mahasiswa mulai tersadar dari mimpi indahnya oleh suara Kernet yang melengking indah."pak Suraaya ya...!" suara cewek yang memakai baju seksi datang bak artis melenggang masuk. nggak nyadar kali kalo dia bakal jadi korban penipuan. dia duduk di belakangku.
buspun melaju lagi dan sang mahasiswa itu kembali terlelap memeluk mimpinya lagi.
beberapa jam kemudian
beberapa jam kemudian
"cuit-cuit-cuit" suara burung yang entah sejak kapan ada. mengagetkan mahasiswa arsitektur tadi. "ada apa- ada apa?" kata bapak no.1. (sebut saja si A) "ini burung saya dikasih orang" kata bapak no. 2 (sebut saja si B) sambil mengangkat kantong berwarna coklat. Akting pun dimulai,
"bapak burung kok dimasukkan ke kantong" kata bapak no. 3 (yang ini saya sebut si C). "burung apa pak?" kata mas-mas (mas-mas yang ini sebut si D saja) "Beo-beo" si B mulai meracau. otomatis semuanya mulai bangun. "mana pak? saya lihat." bapak ke 5 alias si E menyahut. entah sejak kapan ada di dekat saya.. burungpun dilihat oleh si A,C,D,E. "ini bukan beo pak ini Burung kerawitmaaf saya lupa namanya" D menyahut duluan, "bukan ini beo bali" kata si A, C, E bergantian saling mengiyakan dan tiba-tiba burung itu menyahut omongan A, C. D, E mulaqi kata "cewek" "assalamualaikum" dan bernyanyi seperti lagu balonku bahkan lagu daerah,
A dan D mulai beraksi. dan tawar menawarpun terjadi si A menawar dengan harga 3.5 juta dan si D dengan harga 3 juta. syarat yang diajukan kepada si B adalah ikut ke tempat bosnya. karena yang mau beli burung itu adalah si Bos. si C dan si E mulai berkonfrontasi mendukung pemikiran dan mengalihkan perhatian untuk menguatkan argumen modus mereka. tapi si B nggak mau
"bapak burung kok dimasukkan ke kantong" kata bapak no. 3 (yang ini saya sebut si C). "burung apa pak?" kata mas-mas (mas-mas yang ini sebut si D saja) "Beo-beo" si B mulai meracau. otomatis semuanya mulai bangun. "mana pak? saya lihat." bapak ke 5 alias si E menyahut. entah sejak kapan ada di dekat saya.. burungpun dilihat oleh si A,C,D,E. "ini bukan beo pak ini Burung kerawit
A dan D mulai beraksi. dan tawar menawarpun terjadi si A menawar dengan harga 3.5 juta dan si D dengan harga 3 juta. syarat yang diajukan kepada si B adalah ikut ke tempat bosnya. karena yang mau beli burung itu adalah si Bos. si C dan si E mulai berkonfrontasi mendukung pemikiran dan mengalihkan perhatian untuk menguatkan argumen modus mereka. tapi si B nggak mau
"saya maunya disini soalnya saya supir truk nsanti saya ketinggalan kapal dan ikan saya busuk". inilah alasan si B. kemudian si A mulai menelepon bosnya pake loudspieker lagi.
pokoknya intinya Si A. B. C. D. E adalah penipu. dan mereka beraktinmg terus. hingga dijalan yang to yang macet si B mau turun dengan alasan ada truknya disana salah satu dari sekian truk yang terjebak macet ditunjuknya. eits belum sempat si B turun si E manggl si B. ternyata mbak-mbak yang kek artis tadi mau beli dengan uang cash, si B mau tapi ternyata mbak tadi cuma bawa 1,5 juta namun akhirnya mau juga, dan si B mulai turun burung masih berbunyi. sekarang giliran si A,C.E turun masih sama burung tetap berbunyi. giliran si D turun, burungpun berhenti berbunyi.
yah sukseslah misi para penipu itu. dan mbaknya terrcengang seperti mau nangis. ternyata mabaknya mau ngasih burung itu ke suaminya dan ketika dilihat oleh penumpang lain, itu adalah burung sawah.
kata pak kernet mereka sering beraksi dan mereka menggunakan gendam (sejenis sihir) sehingga pak kernet nggak berani mengusirnya. dan yang paling mengejutkan PAK POLISI nggak bertindak cepat karena mereka juga ikut mendapat hasil.
yah seperti itulah ceritanya. jadi buat calon penumpang selain wajib berhati-hati terhadap copet juga wajib berhati-hati terhadap modus penipuan seperti itu, dan satu yang sata perhatikan. nggak ada burung yang bakal berbunyi didalam kantong, dan para penipu ini sangat profesional dan mendapat pelatihan dari penipu. sehingga sangat nyata seperto bukan penipuan.
sekian terimakasih.
pokoknya intinya Si A. B. C. D. E adalah penipu. dan mereka beraktinmg terus. hingga dijalan yang to yang macet si B mau turun dengan alasan ada truknya disana salah satu dari sekian truk yang terjebak macet ditunjuknya. eits belum sempat si B turun si E manggl si B. ternyata mbak-mbak yang kek artis tadi mau beli dengan uang cash, si B mau tapi ternyata mbak tadi cuma bawa 1,5 juta namun akhirnya mau juga, dan si B mulai turun burung masih berbunyi. sekarang giliran si A,C.E turun masih sama burung tetap berbunyi. giliran si D turun, burungpun berhenti berbunyi.
yah sukseslah misi para penipu itu. dan mbaknya terrcengang seperti mau nangis. ternyata mabaknya mau ngasih burung itu ke suaminya dan ketika dilihat oleh penumpang lain, itu adalah burung sawah.
kata pak kernet mereka sering beraksi dan mereka menggunakan gendam (sejenis sihir) sehingga pak kernet nggak berani mengusirnya. dan yang paling mengejutkan PAK POLISI nggak bertindak cepat karena mereka juga ikut mendapat hasil.
yah seperti itulah ceritanya. jadi buat calon penumpang selain wajib berhati-hati terhadap copet juga wajib berhati-hati terhadap modus penipuan seperti itu, dan satu yang sata perhatikan. nggak ada burung yang bakal berbunyi didalam kantong, dan para penipu ini sangat profesional dan mendapat pelatihan dari penipu. sehingga sangat nyata seperto bukan penipuan.
sekian terimakasih.
0 Response to "Penipuan di BUS saat perjalanan Pulang"
Post a Comment