Persembahan kaligrafi Saya |
ucapan terbaik pada bulan Syawal adalah Taqbbalallahu minna wa minkum.
sebuah kaligrafi Saya torehkan pada pagi ini. hari terakhir Ramadhan, walaupun dalam pengerjaannya kepala dan tubuh masih menempel dalam bantal dan ranjang, tak menyurutkan niat Saya utuk memohon maaf, terutama terhadap makhluk yang telah tersakiti karena Saya, baik perkataan ataupun perbuatan.
sebuah Handam dan tinta china tetap memberi Saya semangat untuk menjalani hidup ini. untuk tetap bersyukur kepadanya. Ucapan permintaan maaf Saya yang pertama dan utama akan Saya persembahkan kepada Allah SWT. karena dosa terbesar adalah kepadanya, yang pertama yang lainnya adalah kepada Orang tua dan Keluarga Saya. sedangkan kepada semua masyarakat, baik orang yang Saya kenal. ataupun tidak Saya kenal seperti pengunjung blog ini adalah permintaan maaf yang utama yang lainnya.
walaupun Saya tidak menulis kaligrafi tersebut dari kertas Muqohhar yang diolah dengan baik melalui telur dan teh, walaupun kertas itu hanya kertas bekas proposal yang tidak terpakai, namun niat Saya tetap tulus untuk terseyum dan memaafkan yang lainnya.
Saya sempat sedih saat menulis karya tersebut, karena Saya harus meninggalkan Ramadhan begitu cepat. subhanallah, padahal ditahun sebelumnya Saya selalu merasa Ramadha terlalu lama. maka tahun ini Saya merasa terlalu singkat ramadhan yang terjadi.namun Syawwal harus tetap kita sambut dengan gembira.
Hal yang Saya igat saat Lebaran, saat idul fitri, saat satu Syawwal adalah, saat membuka kaleng biskuit khong guan dan mengubek-ubek untuk mendapatkan wafer yang terbungkus istimewa didalamnya, hal yang lain adalah saat malam satu syawwal dimana hal yang berbahagia adalah saat mengangkat zakat fitrah dan mendapatkan uang sholawat. selain itu ada satu hal yang sekarang sedikit sulit untuk ditemui. berkunjung kepada tetangga satu desa. puluhan rumah didatangi. berpapasan dengan tetangga yang lain ditengah jalan adalah hal yang menyenangkan, Sayang sekali, adanya sepeda motor dan mobil membuat tradisi itu semakin sepi, beberapa rumah di lewati untuk menghemat bensin. sungguh riskan. akan tetapi sampai saat ini. Saya masih berjalan kaki walau tetangga yang dikunjungi tidak sebanyak dahulu.
Masya Allah. Subhanallah, Allahu Akbar.
Allahu akbar-Allahu Akbar. Allahu Akbar.
Lailaaha Illallah huwallaahu Akbar.
Allahu Akbar walillah hil Hamd.
Sekian. izinkanlah Saya mengucapkan Taqabbalallahu minna wa minkum Minal Aidin Walfaizin.
Sedoyo kelepatan kulo sampeyan sepunten.
Ngateraken sedoyo kelepatan.
ReplyDeleteinsya allah nggeee...!
ReplyDelete