adv

Film yang mengingatkan dengan kampus tetangga


Beberapa waktu yang lalu saya menonton sebuah film, yaitu The Wistleblower. Film yang diproduksi pada tahun 2010. Pada awalnya saya kira ini adalah film yang tidak menarik, karena saya hanya melihat sekilas beberapa detik beralih ketengah dan lanjut ke akhir. Kalau membaca bisa dibilang membaca singkat. Hanya sepuluh detik.

tapi karena koleksi film saya sudah habis untuk ditonton. Maka saya memutuskan menonton film THE WISTLEBLOWER  dari awal sampai akhir. Dan dapat saya sampaikan, saya seperi menjadi pemeran utama dalam film tersebut. Saya merasakan betapa emosionalnya film tersebut. Langsung saya ceritakan.

Film ini bercerita tentang seorang wanita hebat seperti RA Kartini dari Amerika pada masa itu (1999). Dimana seorang polisi wanita dengan kehidupan yang rumit akhirnya ditugaskan kewilayah Bosnia atas nama PBB, dan dia menerima tugas tersebut dengaan alasan uang, ketika di Bosnia dia diangkat menjadi kepala bagian gender IPTF (salah satu organisasi dari PBB). Dan pandangan hidupnya berubah ketika dia menangani kasus perdagangan manusia yang melibatkan seorang korban dari kroasia bernama Raya.

Masalah yang menjadi perhatian khusus, ternyata berasal dari managemen yang ada dalam PBB dimana semua organisasi internasionalnya terlibat dalam perdagangan tersebut. Dan dia ingin mengungkapkan ssemua kasus itu, namun apalah daya dia dipecat denan alasan melindungi PBB dari kepercayaan masyarakat, padahal kepercayaan itu ternyata hanya omong kosong, karena para pelaku sebenarnya adalah para personil PBB. Akhirnya polisi wanita itu dipulangkan dan sebelumnya dia berhasil mencuri dokumen penyelidikannya, pada akhirnya, dia membeberkan pada wartawan, tetapi upayanya gagal. Dan keadilan hanya tinggal angan belaka.
Tamat.
setelah selesai menonton film itu saya mencari reviewnya, sebagian mengatakan datar sebagaian lagi bagus, dan saya menjadi bagian dari pihak yang menyatakan bagus. Kemudian saya mencari profil dari wanita tersebut tapi tidak ketemu. Saya harap bisa bertemu dengannya. Dia begitu menginspirasi.

Berbicara mengenai permasalahan organisasi, tadi siang saya membaca berita tentang wafatnya mahasiswa ITN pada saat Themu Bakti. kematian tersebut diduga karena tindak kekerasan dalam pelantikan tersebut. Yang menjadi perhatian setelah membaca berita tentang ITN dan menonton film The wistleblower. terdapat kesamaan dianta keduanya. Yaitu sebuah organisasi akan menutupi aib yang ada tanpa memperhatikan kemashlahatan. menurut opini saya Pihak ITN secara tersirat menginginkan tidak adanya pengusutan kasus ini. Pun begitu denan film-nya kan.
Akhirnya saya hanya bisa memandang jendela. Dan mengatakan ini memprihatinkan.

SAYA INGIN MELAKUKAN HAL YANG BERARTI DALAM DUNIA INI, SEPERTI POLISI WANITA BERNAMA KATHIE TERSEBUT. TAPI BAGAIMANA MEMULAINYA…?

0 Response to "Film yang mengingatkan dengan kampus tetangga"

Post a Comment

Mhd_Tama. Powered by Blogger.

hayo...! nguntit.

PENGANTAR

BLOG INI MEMANG TIDAK SEKEREN DAN SEBERKUALITAS BLOG TEMAN-TEMAN SAYA. DENGAN ARTIKEL MENARIK DAN DESAIN YANG MEMUKAU.

KARENA INI ADALAH SAYA. SEMUA TENTANG SAYA.

Leboun-Kabe

berjalan

buku harian? saya mulai menulisnya sejak smp. saat itu ada yang memberi saran seperti itu.

walau saya cowok, tak masalahkan..!

Yang Lalu

Apakah saya tidak boleh kecewa dengan hasil yang saya dapatkan. setelah saya gagal berulang kali.?

PESAN

Maaf. akan Saya abaikan semua mimpi dan ambisi selama ini. dan itu merupakan keputusan yang tidak memerlukan persetujuan dari kalian

Sekarang

Saya begitu benci Arsitektur. begitupun Interior.

saya tidak akan ikut sayembara. saya tidak akan mencari IP, saya juga pasrah dengan tugas saya.

Hari yang lalu

Saya menjalani dunia yang tidak saya sukai. dunia dimana saya kehilangan jiwa saya.

tetapi saya selalu membanggakan dunia itu agar saya tidak terlihat menyedihkan. # dunia arsitektur.

Situasi

Ada yang sms, dataaang, ngomel dan tidak melakukan apa-apa.

abaikan saja sms geje, sebenarnya datang pun enggan. ngomel?? bingung dengan situasi yang ada aja. tidak melakukan apa-apa. ya seperti alasan sebelumnya.

yang terakhir. memang situ siapa?