saya teringat beberapa waktu yang lalu, saat mata kuliah interior. waktu itu dosen saya sedang membahas pembagian kelompok untuk proyek interior masing-masing. seperti biasa, yang dibahas mengenai kerja sama antar kelompok. tapi kemudian dosen saya menghubungkan kerjasama dengan sahabat. jadi interior adalah sahabat pemilik, dan untuk menjadikan sahabat ruang yang baik dibutuhkan pengerjaan yang kompak.
entah bagaimana bisa ditengah-tengah bahasan beliau membahas persahabatan antar manusia, bukan lagi tentang persahabatan antar ruang. kurang lebih seperti ini bunyinya.
"Sahabat itu datang saat sedih, kalau bertemu untuk senang-senang saja itu amanya bukan sahabat, tapi kalu datang bertemu bertegkar itulah yang dinamakan sahabat, tapi permasalahan pertengkaran harus diselesaikan saat itu juga, tidak boleh ditunda"
yah begitulah pengertian sahabat menurut dosen saya, dan sepertinya semua orang juga akan menyetujui pernyataan itu. kecuali saya.
seperti judul itu. saya membutuhkan kamus untuk mengartikan SAHABAT. karena saya tidak pernah mempercayai adanya Sahabat, mungkin bisa dibilang Sahabat itu cuma mimpi, ibarat lagunya Opik. Teman sejati hanyalah angan. dan saya memilih konsep datar seperti itu.
Hidup itu hanya kita sendiri yang menjalankan dengan kuasa Sang pencipta, bukan orang lain. sebenarnya saat kita memimta saran kepada orang lain, adalah saat kita menjadi bodoh. kita tidak menerima saran yang tidak sesuai dengan kita. kita hanya menginginkan saran yang memang ingin kalian dengar,
contohnya seperti ini.
A: Bagus merah atau kuning.
B : Kuning.
tanya lagi ke orang lain.
C: Kuning.
seperti judul itu. saya membutuhkan kamus untuk mengartikan SAHABAT. karena saya tidak pernah mempercayai adanya Sahabat, mungkin bisa dibilang Sahabat itu cuma mimpi, ibarat lagunya Opik. Teman sejati hanyalah angan. dan saya memilih konsep datar seperti itu.
Hidup itu hanya kita sendiri yang menjalankan dengan kuasa Sang pencipta, bukan orang lain. sebenarnya saat kita memimta saran kepada orang lain, adalah saat kita menjadi bodoh. kita tidak menerima saran yang tidak sesuai dengan kita. kita hanya menginginkan saran yang memang ingin kalian dengar,
contohnya seperti ini.
A: Bagus merah atau kuning.
B : Kuning.
tanya lagi ke orang lain.
C: Kuning.
sekali lagi bertanya.
D: Kuning.
dan kalian baru berhenti bertanya saat ada yang menjawab
E: bagus yang merah
kenapa kalian menghentikannya?
D: Kuning.
dan kalian baru berhenti bertanya saat ada yang menjawab
E: bagus yang merah
kenapa kalian menghentikannya?
karena kalian memang ingin mendengar kata merah.sekalipun 3:1
dan alibi itu pula yang menguatkan saya bahwa "TIDAK ADA NAMANYA SAHABAT". masalah saya adalah masalah saya. tidak akan ada cerita untuk orang lain.
mungkin yang bisa saya katakan sahabat cuma satu. yaitu tangan saya menulis mengungkapkan kekesalan hati. karena saat membaca ulang, kita memperoleh pembelajaran.
Sekian.
dan alibi itu pula yang menguatkan saya bahwa "TIDAK ADA NAMANYA SAHABAT". masalah saya adalah masalah saya. tidak akan ada cerita untuk orang lain.
mungkin yang bisa saya katakan sahabat cuma satu. yaitu tangan saya menulis mengungkapkan kekesalan hati. karena saat membaca ulang, kita memperoleh pembelajaran.
Sekian.
0 Response to "Sahabat...? saya butuh kamus."
Post a Comment